fk.umsida.ac.id – Kunjungan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Mataram (FK UMMAT) pada hari Rabu, 23 April 2025 yang bertempat di Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), berlangsung sangat baik untuk saling beriringan menghasilkan dokter yang berlandaskan kemuhammadiyahan.
Kegiatan ini menjadi momen penting bagi kedua institusi yang tengah mengembangkan Fakultas Kedokteran (FK) yang baru berdiri. Kunjungan UMMAT ke Umsida bertujuan menjalin hubungan kelembagaan, berkomunikasi dan berbagi pengalaman, serta berdiskusi mengenai strategi pengembangan Fk masing-masing.
Umsida menyambut hangat 14 perwakilan dari UMMAT yang terdiri dari Wakil Rektor 4, jajaran Kepala Biro, Dekan, hingga tim task force FK UMMAT.
Sebagai bentuk sambutan delegasi, Wakil Rektor 1 Umsida, Prof. Dr. Hana Catur Wahyuni, MT, memaparkan beragam informasi detail mengenai kepemilikan tiga kampus Umsida beserta memperkenalkan lingkungan kepada para tamu.
Lihat juga: Prodi Kedokteran Umsida Hadir di 2025, Wujudkan Generasi Dokter Masa Depan
Fakultas Kedokteran dengan Perjalanan yang Sejalan
Prof. Hana menambahkan penuturan bahwa proses pendirian FK Umsida dan FK UMMAT berjalan secara bersamaan.
“Berhubung kita terbilang sama-sama baru lahir dan mendirikan FK, proses pendiriannya pun beriringan hingga Surat Keputusan yang kita terima juga diberikan dalam waktu yang berdekatan, maka kami di sini akan sama-sama berproses,” terangnya.
Proses penerimaan Surat Keputusan (SK) pendirian FK Umsida diterima pada 7 Maret 2025, sementara Surat Keputusan (SK) UMMAT terbit tanggal 8 April 2025 dan diserahkan sekitar satu minggu setelahnya yaitu 19 April 2025.
“Nanti kita bisa diskusi bersama terkait bagaimana cara kita mengembangkan Fakultas Kedokteran. Karena Fakultas Kedokteran Umsida juga masih membuat roadmap terkait segala hal yang ada di FK Umsida,” tambah Prof Hana untuk menyampaikan harapannya agar kedua lembaga dapat terus berdiskusi dan saling mendukung dalam proses pengembangan FK.
Lebih lanjut, beliau juga menyatakan keinginan Umsida untuk belajar dari UMMAT dalam beberapa hal begitupun sebaliknya.
“Umsida juga ingin menimba ilmu dan berdiskusi dengan UMMAT yang mungkin nanti bisa diadopsi oleh Umsida,” imbaunya.
Harapan besar terhadap kunjungan antar kedua lembaga ini, berupa langkah awal kerja sama yang berkelanjutan dan memberi manfaat besar bagi kedua pihak dalam membangun Fakultas Kedokteran yang unggul pada masing-masing daerah.
Lihat juga: Prodi Kedokteran Umsida Resmi Diluncurkan, Siap Perkuat Kesehatan Nasional
Harapan UMMAT untuk Memajukan FK Muhammadiyah
Wakil Rektor 4 UMMAT, Dr. Zaenuddin, M.Pd., dalam sambutannya menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan delegasinya ke Umsida. Beliau mengungkapkan bahwa sebelumnya mereka juga telah berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Surabaya yang sudah terlebih dahulu memiliki Fakultas Kedokteran.
“Kami mendapat ilmu yang banyak dari sama. Namun kami tetap merasa haus. Oleh karena itulah, kami ingin belajar dan bersilaturahmi untuk mengukuhkan hati agar Muhammadiyah maju bersama,” terangnya.
Dr. Zaenuddin menekankan bahwa amanah mendirikan Fakultas Kedokteran dari pemerintah adalah tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, sinergi intelektual dan spiritual diharapkan dapat membantu proses berjalannya aktivitas akademik dan memberi manfaat bagi masyarakat luat.
“Jadi kami di sini ingin memperdalam ilmu untuk memngembangkan Fakultas Kedokteran bersama-sama. Terima kasih sambutan yang sangat hangat, semoga ini menjadi amal jariyah kita sekalian,” tutupnya.
Visi, Misi, dan Keunggulan Fakultas Kedokteran Umsida
Diskusi kembali dilanjutkan untuk memaparkan visi, misi, dan keunggulan Program Studi S1 Kedokteran Umsida oleh Ketua Prodi dr. Nur Aini Hasan, M.Si.
Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan visi FK Umsida untuk menjadi fakultas yang unggul dan inovatif dalam pengembangan ilmu serta teknologi kedokteran berlandaskan nilai-nilai Islam demi kesejahteraan masyarakat pada tahun 2038.
“Dalam mendirikan FK, kami berkomitmen untuk menerima mahasiswa baru dari kawasan Indonesia Timur dan 3T (Tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan biaya Umsida hingga 25% dari biaya pendidikan,” terangnya.
Dr. Nur juga menyampaikan fokus FK pada khususnya penanganan tuberkulosis paru. Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya jumlah kasus TB di Indonesia, terutama di Sidoarjo yang menjadi salah satu wilayah dengan angka temuan kasus tertinggi di Jawa Timur.
Tantangan dan Langkah Strategis FK
Pihak UMMAT menyampaikan tantangan yang sedang mereka kaji solusinya, terutama terkait dengan penerimaan mahasiswa baru serta penyediaan Rumah Sakit Pendidikan.
Terkait penerimaan mahasiswa baru (PMB), FK Umsida berada di bawah pengelolaan tim admisi yang merancang berbagai strategi promosi. Serta untuk pelaksanaan seleksi masuk, tim admisi akan terus berkoordinasi dengan pihak FK guna memastikan sistem tepat sasaran.
Sedangkan untuk Rumah Sakit Pendidikan, Umsida sendiri telah menjalin kerjasama dengan RS Muhammadiyah Siti Khodijah Sepanjang dan mayoritas dosen FK Umsida juga berasal dari rumah sakit tersebut.
Penulis: Kiki Widyasari Hastowo