fk.umsida.ac.id – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK UMSIDA) kembali menunjukkan komitmennya dalam dunia penelitian kesehatan dengan mengungkap potensi besar dari kulit pisang Ambon (Musa sapientum) sebagai agen pencegah aterosklerosis.
Penelitian ini dipimpin langsung oleh Dr. Arlinda Silva Prameswari yang saat ini menjadi dosen di FK Umsida. Fokus pembahasan pada penelitian ini menyelidiki manfaat dari kulit pisang yang sering dianggap limbah, namun ternyata memiliki senyawa bioaktif yang dapat mencegah penumpukan plak pada pembuluh darah.
baca juga: Fokus Basmi Tuberkulosis di Sidoarjo 2030, FK Umsida Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
Sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan inovasi di bidang kesehatan, FK Umsida tidak hanya berfokus pada pengajaran tetapi juga terus berupaya untuk memberikan kontribusi nyata terhadap solusi kesehatan masyarakat.
Hal ini dikhususkan dalam mencegah penyakit kardiovaskular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Terhitung hingga saat ini, penyakit jantung koroner dan stroke menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.
Salah satu faktor risiko utama adalah aterosklerosis, yaitu penumpukan plak lemak pada dinding arteri yang mengganggu aliran darah. Namun sebuah penelitian menarik dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK UMSIDA) menunjukkan bahwa kulit pisang Ambon (Musa sapientum) memiliki potensi sebagai agen pencegah aterosklerosis.
Apa itu Kulit Pisang Ambon?
sumber: freepik
Kulit pisang Ambon adalah bagian dari buah pisang yang sering kali dibuang begitu saja. Padahal kulit pisang mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid dan XJP-1 yang memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi.
Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam melindungi pembuluh darah dari kerusakan yang dapat menyebabkan aterosklerosis.
Bagaimana Kulit Pisang Ambon Bekerja Menurut Penelitian?
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Arlinda Silva Prameswari dan timnya mengungkapkan bahwa ekstrak kulit pisang Ambon dapat menghambat translokasi NF-κB dan meningkatkan ekspresi eNOS pada sel endotel. NF-κB adalah faktor transkripsi yang berperan dalam proses inflamasi, sedangkan eNOS adalah enzim yang menghasilkan nitric oxide (NO).
Hal terpenting untuk menjaga fungsi endotelium dan mencegah pembentukan plak. Dengan menghambat NF-κB dan meningkatkan eNOS, kulit pisang Ambon membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah aterosklerosis.
Mengapa Penelitian Ini Penting?
sumber: pinterest
Aterosklerosis sering kali berkembang secara diam-diam tanpa gejala yang jelas, sehingga menjadikannya salah satu penyakit yang sulit dideteksi pada tahap awal. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini menjadi sangat penting.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK UMSIDA), melalui penelitian yang dipimpin oleh Dr. Arlinda Silva Prameswari, terus berupaya untuk memberikan solusi inovatif dalam pencegahan penyakit ini. Salah satu temuan terbaru dari FK Umsida adalah potensi kulit pisang Ambon sebagai bahan alami yang dapat dimanfaatkan dalam pola makan sehat untuk mencegah aterosklerosis.
Dengan memanfaatkan bahan alami yang mudah dijangkau seperti kulit pisang Ambon, FK UMSIDA berkontribusi pada langkah preventif yang efektif, terjangkau, dan berbasis pada pendekatan yang ramah lingkungan serta mudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Siapa yang Terlibat dalam Penelitian Ini?
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Arlinda Silva Prameswari, seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Selain itu tim peneliti juga melibatkan mahasiswa dan rekan sejawat dari berbagai disiplin ilmu untuk memastikan pendekatan yang komprehensif dalam penelitian ini.
Kapan dan Di Mana Penelitian Ini Dilakukan?
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 sebagai bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Eksperimen dilakukan di laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan menggunakan model tikus diet aterogenik untuk menguji efek ekstrak kulit pisang Ambon.
Bagaimana Cara Menggunakan Kulit Pisang Ambon?
Kulit pisang Ambon dapat dimanfaatkan dengan cara dikeringkan dan dihaluskan menjadi bubuk. Bubuk kulit pisang ini kemudian dapat ditambahkan ke dalam berbagai olahan makanan, seperti smoothie, sup, atau campuran tepung untuk kue. Namun sebelum mengonsumsinya, pastikan kulit pisang dicuci bersih dan dikeringkan dengan benar untuk menghilangkan kotoran dan pestisida.
Kesimpulan
Kulit pisang Ambon yang sering dianggap limbah ternyata menyimpan potensi besar sebagai agen pencegah aterosklerosis. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Arlinda Silva Prameswari dan timnya membuka wawasan baru dalam pemanfaatan bahan alami untuk kesehatan jantung. Dengan pendekatan yang tepat, kulit pisang Ambon dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam upaya pencegahan penyakit kardiovaskular.
Penulis: Kiki Widyasari Hastowo