fk.umsida.ac.id – Dosen Fakultas Kedokteran Umsida meneliti sebuah keunggulan dari kulit pisang ambon untuk pencegahan penyakit jantung.
Mengingat tingginya prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia, penemuan baru mengenai manfaat kulit pisang Ambon (Musa sapientum) sebagai bahan alami untuk pencegahan aterosklerosis membuka peluang besar bagi pengobatan berbasis alami.
Baca Juga: Soroti Pentingnya Transparansi Pelaksanaan Uji Klinis Vaksin TBC 2025, ini Kata Dosen FK
Penelitian yang dipimpin oleh Fakultas Kedokteran Umsida ini mengungkapkan potensi besar dari kulit pisang Ambon dalam mengurangi risiko penyakit jantung dengan menghambat jalur inflamasi NF-κB dan meningkatkan ekspresi eNOS, yang berfungsi menjaga kesehatan pembuluh darah.
Apa Itu Aterosklerosis dan Mengapa Penting untuk Dihindari?
ilustrasi : freepick
Aterosklerosis adalah kondisi medis yang terjadi ketika plak lemak menumpuk pada dinding arteri, yang akhirnya mengganggu aliran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan kardiovaskular lainnya.
Mengingat dampaknya yang serius, pencegahan sejak dini menjadi sangat penting. Aterosklerosis menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan prevalensi penyakit jantung yang tinggi, pencarian solusi pengobatan yang efektif dan terjangkau sangat diperlukan.
Penelitian ini dipilih karena tingginya angka penyakit kardiovaskular di Indonesia dan kebutuhan akan solusi pengobatan yang terjangkau.
Dr. Arlinda Silva Prameswari menjelaskan, “Kulit pisang Ambon, yang sering dibuang sebagai limbah, mengandung senyawa aktif yang berpotensi mencegah aterosklerosis dengan menghambat inflamasi dan menjaga kesehatan pembuluh darah.”
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan alami lokal sebagai alternatif pengobatan yang efektif dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Aterosklerosis, Apa Hubungannya dengan Serangan Jantung & Stroke?
Kapan dan Di Mana Penelitian Ini Dilakukan?
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 di laboratorium FK Umsida, dengan pengujian menggunakan model hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi bahan alami lokal dalam mengatasi masalah kesehatan serius yang dihadapi Indonesia.
Hasil penelitian ini juga dipublikasikan pada jurnal ilmiah internasional pada tahun berikutnya, membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut dalam pemanfaatan bahan alami untuk pengobatan penyakit kardiovaskular.
Mengapa Kulit Pisang Ambon Bisa Menjadi Solusi?
- Kandungan Senyawa Bioaktif: Kulit pisang Ambon mengandung flavonoid dan senyawa fenolik yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah.
- Menghambat Jalur Inflamasi NF-κB: Ekstrak kulit pisang Ambon terbukti menghambat jalur inflamasi NF-κB, yang berperan penting dalam perkembangan aterosklerosis, sehingga dapat mencegah penumpukan plak lemak pada dinding arteri.
- Meningkatkan Ekspresi eNOS: Kulit pisang Ambon dapat meningkatkan ekspresi eNOS (endothelial nitric oxide synthase), yang berfungsi dalam produksi nitric oxide (NO) untuk menjaga kesehatan dan kelancaran aliran darah melalui pembuluh darah.
- Alternatif Pengobatan Alami dan Terjangkau: Sebagai bahan alami, kulit pisang Ambon menawarkan solusi yang lebih terjangkau dan aman dibandingkan dengan obat-obatan sintetis, membuatnya menjadi alternatif yang menarik dalam pencegahan aterosklerosis.
- Mengurangi Limbah Organik: Kulit pisang Ambon yang sering dibuang sebagai limbah dapat dimanfaatkan untuk tujuan medis, memberikan manfaat kesehatan sambil mengurangi limbah organik dan mendukung keberlanjutan.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang Ambon berpotensi sebagai terapi preventif dalam mengatasi aterosklerosis. Kami berharap penemuan ini bisa menjadi alternatif yang lebih aman dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.” jelas Dr. Arlinda pada jurnal yang telah dipublikasi.
Bagaimana Cara Pemanfaatan Kulit Pisang Ambon?
Kulit pisang Ambon, yang selama ini sering dibuang sebagai limbah, dapat dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi ekstrak atau bubuk. Ekstrak kulit pisang ini dapat ditambahkan dalam produk suplemen kesehatan atau bahkan digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan sehat.
Pendekatan ini tidak hanya berdampak positif pada kesehatan, tetapi juga membantu mengurangi limbah organik.
Dr. Arlinda menekankan pentingnya pengolahan yang tepat untuk memastikan manfaat maksimal dari bahan alami ini. “Pengolahan ekstrak kulit pisang harus dilakukan dengan benar agar senyawa aktifnya tetap terjaga dan aman dikonsumsi,” tambahnya.
Apa Keuntungan Penelitian Ini untuk FK UMSIDA dan Mahasiswa?
Penelitian ini memberikan banyak keuntungan bagi FK Umsida, terutama dalam meningkatkan reputasi fakultas sebagai pusat inovasi dan riset kesehatan.
Selain itu, hasil penelitian ini menjadi bahan ajar yang sangat berharga bagi mahasiswa FK Umsida, memberikan mereka wawasan tentang pentingnya penelitian berbasis bahan alami untuk pengobatan penyakit.
Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam penelitian ilmiah serta memahami aplikasi nyata dalam dunia medis.
Bagaimana Dampaknya ke Masyarakat?
Dengan mengembangkan pemanfaatan kulit pisang Ambon sebagai bahan alami, penelitian ini memberikan alternatif solusi yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan dalam pencegahan aterosklerosis. Selain itu, pendekatan berbasis alam ini mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada pemanfaatan limbah organik yang dapat memberikan manfaat kesehatan jangka panjang.
Penulis: Kiki Widyasari Hastowo