fk.umsida.ac.id – Lebaran haji atau Hari Raya Idul Adha yang bertepat pada 6 Juni 2025 identik dengan tradisi pemotongan hewan kurban, dan daging sapi serta kambing menjadi makanan utama yang dikonsumsi.
Meski kaya akan protein, konsumsi daging yang berlebihan, terutama saat momen-momen tertentu seperti Idul Adha, bisa meningkatkan risiko kesehatan. Beberapa orang melaporkan mengalami nyeri dada dan pembengkakan setelah makan daging kurban.
Baca Juga: Penyembelihan 16 Hewan Kurban Umsida di Kampus 2, Jalin Ukhwah Islamiyah
Apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh kita? Menurut dr Erlina Krisdianita Novitasari M Biomed, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, ada beberapa penyakit yang bisa muncul sebagai akibat dari konsumsi daging yang berlebihan.
Alasan Nyeri Dada dan Pembengkakan
1. Penyakit Jantung Koroner
ilustrasi: pexels
Salah satu penyakit yang paling sering terkait dengan konsumsi daging berlebihan adalah penyakit jantung koroner. Daging merah, seperti daging sapi dan kambing, mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi, yang bisa mempengaruhi kesehatan jantung.
“Konsumsi daging berlebihan terutama yang mengandung banyak lemak, bisa menyebabkan penumpukan lemak pada arteri. Hal ini memicu penyumbatan aliran darah ke jantung, yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.” jelas dr Erlina.
Nyeri dada atau angina yang sering dirasakan setelah makan daging berlebihan, bisa jadi merupakan tanda bahwa jantung mulai kekurangan pasokan darah. Kondisi ini, jika dibiarkan dapat berkembang menjadi serangan jantung yang lebih serius.
Nyeri ini juga sering muncul saat aktivitas fisik atau stres, dan bisa terasa seperti tertekan atau berat baik setelah makan daging berlebih atau sebelum makan daging berlebih.
2. Penyakit Gout (Asam Urat)
ilustrasi: pexels
Selain penyakit jantung koroner, konsumsi daging berlebihan juga bisa meningkatkan risiko gout atau asam urat. Penyakit ini juga bisa menyerang kalangan pengidap karena alasan genetik, jika merasa memiliki genetik pengindap asam urat maka dianjurkan untuk mengkonsumsi daging sesuai standar.
Meskipun tidak langsung berhubungan dengan nyeri dada, gout dapat menyebabkan peradangan dan nyeri di sendi, terutama di sekitar jari kaki, lutut, atau pergelangan kaki, yang kadang-kadang bisa membatasi aktivitas fisik, menyebabkan ketidaknyamanan di tubuh bagian atas.
“Daging merah kaya akan purin, yang saat diproses tubuh menjadi asam urat. Jika kadar asam urat berlebih, bisa terjadi penumpukan kristal asam urat di sendi, yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan.” tambah dr Erlina.
Penyakit gout sering muncul dengan gejala pembengkakan yang terasa sangat sakit pada sendi, terutama di jempol kaki. Jika pembengkakan atau nyeri sendi terjadi setelah makan daging, terutama jika disertai dengan gaya hidup yang tidak sehat, maka bisa jadi itu adalah gejala awal gout.
3. Diabetes Melitus dan Kanker
Dalam proses penelitian, terlalu banyak mengonsumsi daging berlemak juga meningkatkan risiko diabetes melitus dan kanker. Ini terjadi karena daging yang mengandung banyak lemak dan kalori dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, terutama bagi mereka yang sudah berisiko.
Baca Juga: Gagal Ginjal Todong Remaja dan Dewasa Muda di 2025
Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes atau yang sudah mengalami obesitas, mengonsumsi daging secara berlebihan bisa memperburuk kondisi dan mempercepat perkembangan penyakit tersebut.
Gejala yang Harus Diwaspadai Setelah Konsumsi Daging
Setelah makan daging, terutama dalam jumlah banyak, gejala yang harus diwaspadai meliputi nyeri dada, pembengkakan pada sendi, kesulitan bernapas, dan rasa sakit atau tertekan di perut.
“Jika gejala ini muncul secara terus-menerus, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah ada gangguan kesehatan seperti penyakit jantung atau gout.” tutur dr Erlina.
Tips Menghindari Masalah Kesehatan Setelah Makan Daging
Dr Erlina memberikan beberapa tips untuk menghindari masalah kesehatan setelah makan daging, terutama saat momen Idul Adha:
-
Batasi Konsumsi Daging: Hindari makan daging berlebihan dalam satu waktu. Disarankan untuk mengonsumsi daging dua hari sekali, bukan setiap hari, untuk memberi tubuh waktu untuk mencerna dengan baik.
-
Perhatikan Pengolahan Daging: Kurangi penggunaan lemak dalam pengolahan daging. Pilih metode pemasakan yang lebih sehat seperti memanggang atau merebus daripada menggoreng.
-
Minum Air yang Cukup: Setelah makan daging, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik, karena air membantu proses pencernaan dan pengeluaran limbah tubuh.
-
Perhatikan Asupan Lain: Konsumsi daging harus diimbangi dengan sayuran dan buah-buahan untuk mendukung kesehatan pencernaan dan metabolisme tubuh.
Kesimpulan
Konsumsi daging sapi dan kambing yang berlebihan, terutama saat Idul Adha, dapat memicu beberapa masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung koroner, gout, dan berpotensi diabetes melitus serta kanker. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan menjaga keseimbangan konsumsi daging.
Dengan mengikuti tips pencegahan yang telah disarankan, diharapkan kita bisa menikmati makanan kurban tanpa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Jika gejala seperti nyeri dada atau pembengkakan pada sendi terjadi setelah makan daging, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis: Kiki Widyasari Hastowo