studi banding

Bidang Kepakaran FK Umsida Unjuk Gigi pada Studi Banding UM Palu Siap Tangani TBC di Indonesia

fk.umsida.ac.id – Melalui studi banding, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kembali menunjukkan kualitas dan komitmennya dalam dunia pendidikan kedokteran dan kesehatan dengan Universitas Muhammadiyah Palu yang sedang menyiapkan Fakulas Kedokteran.

Pada Selasa, 26 Mei 2025,  Unishmu Palu mengunjungi FK Umsida untuk melihat langsung bagaimana bidang kepakaran laboratorium di FK Umsida dapat dijadikan model dan dikembangkan dalam proses perjalanan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palu, terutama dalam konteks pendidikan kedokteran berbasis Islam.

Studi Banding FK Unishmu Palu di FK UMSIDA

Studi banding ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana FK Umsida mengelola laboratorium pendidikan kedokterannya dan bagaimana hasilnya dapat ditiru oleh Unishmu Palu untuk pengembangan lebih lanjut.

Dalam studi banding ini, tim dari pembangunan Fakultas Kedokteran UM Palu disambut oleh dr Aini dan beberapa dosen dari FK Umsida yang menjelaskan berbagai fasilitas dan keunggulan yang dimiliki dalam hal pengelolaan laboratorium kedokteran.

studi banding

“Maka hari ini kami ingin belajar  dan melihat bagaimana penataan laboratorium FK umsida karena kami hanya memiliki laboratorium terpadu. Jadi berdasarkan arahan dari kelembagaan saat Bimtek, kami membutuhkan ilmu tentang penataan laboratorium,”  terang Dr Dirman, Wakul Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Palu yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Dari kunjungan perdana ini, tambahnya, UM Palu akan belajar dan menyesuaikannya dengan kondisi yang ada di Palu. Dr Dirman mengaku sangat bersyukur bisa studi tiru ke Umsida karena sejarah pembukaan FK Umsida yang sangat menginspirasi UM Palu, terutama dalam hal penataan laboratorium.

“Sebuah kehormatan bagi kami bisa diterima dengan sangat baik di Umsida. Saya rasa kampus ini  adalah pilihan yang sangat tepat untuk studi tiru karena menjadi salah satu PTMA yang paling cepat dalam membuka FK. Semoga UM Palu bisa segera menyusul,” tutupnya saat sambutan.

Kesiapan FK Umsida dalam Menangani TBC

Dalam kegiatan yang berlangsung di Umsida, dr Nur Aini Hasan M Si, Kaprodi Fakultas Kedokteran menjelaskan kesiapan dalam menghadapi berbagai tantangan terkait penanganan TBC.

Sebagai salah satu penyakit menular utama di Indonesia, TBC masih menjadi masalah besar yang perlu penanganan komprehensif dari berbagai sektor, termasuk pendidikan dan pelatihan tenaga medis.

studi banding

“Kami sangat senang bisa berbagi pengalaman dengan FK Unishmu Palu dalam hal pengembangan laboratorium dan kepakaran dalam bidang kesehatan. FK Umsida memiliki komitmen untuk terus berkontribusi dalam penanganan TBC melalui pendidikan yang tepat dan pelatihan tenaga medis yang berkompeten. Kami berharap laboratorium dan pendidikan kami bisa menjadi model yang bisa ditiru dan dikembangkan lebih lanjut untuk memperkuat penanganan TBC di seluruh Indonesia.” ujar dr Aini.

Lebih lanjut dr Aini menyampaikan bahwa FK Umsida telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan standar laboratorium, termasuk di bidang penelitian TBC sebagai bagian dari upaya penanggulangan penyakit ini di Indonesia.

“Kami tidak hanya fokus pada pendidikan teori, tetapi juga menerapkan praktik langsung yang dapat menunjang kemampuan mahasiswa dalam menangani penyakit TBC. Dengan kerja sama antar universitas, kami yakin penanganan TBC dapat semakin ditingkatkan,” tambahnya.

Menangani TBC Melalui Pendidikan Kedokteran

Pada kesempatan yang sama, dr Aini kembali menegaskan pentingnya pendidikan yang komprehensif dalam menangani TBC.

“TBC bukan hanya masalah medis, tetapi juga sosial. Oleh karena itu, pendidikan kedokteran yang kami berikan harus membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang baik tentang penanggulangan penyakit menular ini, serta kemampuan untuk memberikan perawatan yang humanis,” ujar dr Aini.

Baca Juga: UM Palu Lakukan Laboratory Visit ke FK Umsida, Siapkan Pembukaan FK

Selain fokus pada pengetahuan dan keterampilan medis, FK Umsida juga memberikan perhatian pada pentingnya nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan dalam pengelolaan dan penyebaran informasi tentang TBC.

“Kami tidak hanya ingin mencetak dokter yang cerdas secara akademik, tetapi juga dokter yang memiliki rasa empati dan mampu mengedukasi masyarakat dengan pendekatan yang berbasis pada nilai-nilai agama dan kemanusiaan,” tambahnya.

Pentingnya Kerja Sama Antar Universitas untuk Penanggulangan TBC

Dalam menghadapi tantangan global seperti TBC, kerja sama antar universitas menjadi sangat penting. dr Aini menekankan bahwa penanggulangan TBC membutuhkan kolaborasi lintas sektor, termasuk antara pendidikan kedokteran, pemerintah, dan masyarakat.

“Kami sangat terbuka untuk terus melakukan kerja sama dengan UM Palu dan universitas lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan dan penanganan TBC. Kami berharap program ini dapat berlanjut dan semakin memperkuat kerja sama Fakultas Kedokteran maupun dalam penanggulangan TBC di Indonesia,” ungkapnya.

FK Umsida terus berupaya untuk menjadi bagian dari solusi dalam memerangi penyakit menular seperti TBC, melalui pendidikan kedokteran yang berbasis pada nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan, serta kerja sama dengan berbagai pihak yang berkepentingan dalam dunia kesehatan.

Penulis: Kiki Widyasari Hastowo