IDI

Dosen FK UMSIDA Resmi Menjadi Pengurus IDI, Perkuat Peran Akademisi di Dunia Medis

Fk.umsida.ac.id – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) kembali mencatat tonggak penting dalam perjalanan institusinya.

Salah satu dosen dari fakultas kedokteran dr Aldilatama Herisulistyo resmi menjabat sebagai  dari organisasi profesi kedokteran yang bersifat nasional, yaitu Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Lihat juga: Remaja dan Kesehatan Mental: FK UMSIDA Hadirkan Seminar Inspiratif di SMAN 1 Probolinggo

Penunjukan ini menggambarkan kepercayaan institusi terhadap kompetensi dosen serta komitmen Fakultas Kedokteran UMSIDA untuk terus memperkuat reputasi akademik dan profesionalnya di tingkat nasional.

IDI

dr Aldilatama Herisulistyo menyampaikan bahwa menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia bukan sekadar status formal, melainkan sebuah perjalanan panjang yang memerlukan dedikasi dan komitmen  tinggi.

“Proses menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia sudah dimulai sejak ia resmi menyandang gelar dokter pada tahun 2015,” ujar  dr Aldi

Meski di tengah kesibukan praktik klinis sebagai dokter, ia selalu berusaha aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh Ikatan Dokter Indonesia.

Para calon anggota diminta untuk menentukan pilihan bidang sesuai minat dan keahlian masing-masing. Bidang seni dan olahraga menjadi pilihan dr Aldi untuk resmi bergabung sebagai  anggota Ikatan Dokter Indonesia Cabang Sidoarjo sekaligus mewakili Umsida.

Proses ini menunjukkan bahwa menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia bukan hanya soal pendaftaran, tetapi juga sebuah pengakuan atas dedikasi seorang dokter dalam berkontribusi aktif baik di ranah klinis maupun akademis.

“Keanggotaan ini menjadi pintu gerbang bagi dokter untuk mengembangkan diri dan membangun jaringan profesional yang kuat di bidang kedokteran,” ucap dr Aldi

Arti Penting Keanggotaan IDI bagi Dokter Akademisi

Ia menceritakan bahwa menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia memiliki arti yang sangat penting, khususnya bagi seorang akademisi di bidang kedokteran.

“IDI sebagai organisasi resmi profesi dokter bukan hanya wadah formalitas, tetapi juga memberikan berbagai kesempatan untuk mengakses informasi terkini dan pengembangan keilmuan,” jelasnya

“Melalui berbagai kegiatan seperti seminar, pelatihan, dan bakti sosial yang rutin diadakan, IDI memungkinkan dokter akademisi untuk menjalankan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, secara optimal,” tambahnya

Keanggotaan dalam Ikatan Dokter Indonesia juga memberikan manfaat besar dalam memperluas jaringan profesional, yang sangat berguna untuk pengembangan karier maupun kolaborasi ilmiah.

Selain itu, Ikatan Dokter Indonesia terus berperan aktif dalam pengembangan kemampuan dokter melalui pembekalan dan pelatihan yang relevan dengan perkembangan dunia medis dan kesehatan.

Dengan demikian, dokter yang juga seorang akademisi bisa terus meningkatkan kompetensi dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu serta pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Sebagai bagian dari organisasi profesi, anggota IDI tidak hanya memperdalam pengetahuan medis tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang besar.

“Keaktifan dalam berbagai kegiatan IDI memberikan pengalaman berharga dan membuka peluang untuk turut berperan dalam berbagai inisiatif kemanusiaan dan kesehatan masyarakat,” ungkap dr Aldi

Peluang Kolaborasi dan Harapan Dukungan antara IDI dan FK Umsida

Melihat ke depan, Ia sangat optimis terhadap peluang kolaborasi antara Ikatan Dokter Indonesia Cabang Sidoarjo dengan Fakultas Kedokteran Umsida.

“Kedua lembaga ini memiliki “DNA” yang sama kuat dalam bidang medis dan kesehatan, sehingga sinergi yang dibangun dapat membawa banyak manfaat,” tuturnya

Menurut dr Aldi, Kolaborasi ini dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan seperti seminar bersama, pelatihan profesional, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan secara terpadu.

“Selain aspek medis, IDI dan FK Umsida juga memiliki potensi besar untuk bekerja sama dalam bidang hukum kesehatan, jaringan profesional (networking), olahraga, dan kesenian,” tambahnya

Meskipun peluang kolaborasi sangat terbuka, tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga komunikasi dan komitmen bersama dalam menjalankan kerja sama tersebut.

Dinamika perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan yang cepat juga menuntut keduanya untuk selalu adaptif, sekaligus memegang teguh prinsip dasar yang dianut masing-masing institusi.

Dukungan dari kampus, baik fakultas maupun universitas, sangat diharapkan untuk menjaga hubungan baik dan memperkuat sinergi ini.

“Dengan dukungan penuh, IDI dan FK Umsida dapat terus melangkah maju bersama demi kemajuan dunia medis dan kesehatan di Indonesia,” pungkas dr Aldi

Pesan untuk Mahasiswa yang Ingin Menjadi Anggota Organisasi Profesi

dr Aldi menyampaikn pesan enting bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Umsida yang ingin aktif berorganisasi, khususnya di organisasi profesi seperti IDI.

“Mahasiswa harus tetap fokus pada tujuan utama mereka sebagai calon dokter: menjaga adab dan kebaikan, rajin belajar, selalu memperbaharui ilmu pengetahuan, dan berusaha keras untuk segera lulus,” ujarnya

Dengan pondasi tersebut, mahasiswa akan memiliki posisi yang kuat untuk bersuara dan berperan aktif dalam organisasi, terutama yang memiliki dampak besar seperti Muhammadiyah dan Ikatan Dokter Indonesia.

Lihat juga: Tim PKM PPII-Unesa-Umsida Latih Guru SMP Rancang Modul Ajar Berbasis Deep Learning yang Responsif Gender dan Inklusif

Keanggotaan dalam organisasi profesi bukan hanya soal status, tetapi juga kesempatan untuk terus berkembang, memperluas jaringan, dan berkontribusi nyata dalam membangun dunia kedokteran dan kesehatan yang lebih baik.

Penulis: Isvihani