gagal ginjal

Risiko Diet Tinggi Protein dan Pentingnya Melek Potensi Gagal Ginjal di Usia 20-an

fk.umsida.ac.id – Gagal ginjal mengintai Gen Z 2025 mulai peduli dengan massa otot dan berbagai macam diet. Konsumsi protein tinggi semakin populer di kalangan remaja dan dewasa muda. Namun,kebiasaan ini berisiko bagi kesehatan ginjal, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan yang tepat.

Apa bahaya konsumsi protein berlebihan? Siapa saja yang berisiko mengalami masalah ginjal di usia muda? Kapan seseorang harus mulai menjaga kesehatan ginjal? Mengapa ginjal menjadi organ yang rentan akibat pola makan yang salah? Bagaimana cara terbaik untuk menjaga ginjal tetap sehat di usia 20-an?

Dr Rifda Savirani, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dalam wawancara eksklusif.

Risiko Diet Tinggi Protein untuk Kesehatan Ginjal

ilustrasi: pexels

Diet tinggi protein yang sering ditemukan dalam suplemen protein atau makanan berprotein tinggi memang dapat memberikan manfaat bagi tubuh, terutama untuk membentuk otot.

Namun, dr Rifda Savirani mengingatkan bahwa konsumsi protein berlebihan tanpa disertai hidrasi yang cukup bisa memberi dampak buruk pada ginjal.

“Ginjal harus menyaring produk sampingan dari metabolisme protein, seperti urea. Ketika protein dikonsumsi berlebihan, ginjal akan bekerja lebih keras untuk memprosesnya, yang bisa memperberat fungsinya dalam jangka panjang,” jelas dr yang gemar dipanggil dr Vira tersebut.

Peningkatan konsumsi protein yang tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup dapat menyebabkan penumpukan limbah metabolik di ginjal sehingga meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Selain itu pola makan yang tidak seimbang, dengan terlalu banyak mengonsumsi protein hewani tanpa memperhatikan asupan serat dan gizi lainnya, bisa berkontribusi pada masalah ginjal yang lebih serius.

Penyebab Gagal Ginjal pada Remaja dan Dewasa Muda

ilustrasi : pexels

Meskipun gagal ginjal lebih umum terjadi pada usia 40 tahun ke atas, kini semakin banyak remaja dan dewasa muda yang mengalaminya. Banyak remaja dan dewasa muda yang mengalami gagal ginjal yang disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti infeksi ginjal berulang, konsumsi suplemen atau obat tanpa pemantauan dokter, konsumsi garam, makanan ultra-proses, dan minuman manis dan penyakit autoimun

“Remaja sering kali merasa tubuh mereka masih kuat, sehingga mereka menyepelekan gejala awal gagal ginjal seperti kelelahan, mual, atau pembengkakan ringan. Banyak yang mengira itu hanya karena kurang tidur atau kelelahan biasa.” ujar dokter sekaligus dosen serta seorang ibu tersebut.

Salah satu penyebab utama gagal ginjal pada usia muda adalah pola makan yang buruk, termasuk konsumsi protein berlebihan, suplemen yang tidak terkontrol, dan makanan olahan yang tinggi garam dan gula. Gaya hidup yang kurang aktif dan kekurangan hidrasi juga menjadi faktor risiko besar.

“Ginjal kita bisa rusak tanpa gejala yang jelas di awal. Jika tidak ditangani, masalah ini bisa berkembang menjadi kerusakan ginjal permanen,” tambahnya.

Bagaimana Menjaga Kesehatan Ginjal di Usia 20-an?

Pada usia 20-an, menjaga kesehatan ginjal menjadi sangat penting untuk mencegah masalah jangka panjang. Dr Rifda memberikan beberapa tips untuk menjaga ginjal tetap sehat:

  1. Cukup Minum Air Putih
    “Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik, minimal 2-3 liter per hari, tergantung aktivitas. Hidrasi yang cukup membantu ginjal dalam menyaring limbah tubuh,” kata dr Rifda.

  2. Jaga Tekanan Darah dan Kadar Gula
    Mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah tetap normal sangat penting untuk melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut.

  3. Batasi Konsumsi Garam dan Makanan Ultra-Proses
    Konsumsi makanan olahan yang tinggi garam dan gula dapat meningkatkan tekanan pada ginjal. “Batasi konsumsi garam dan perhatikan asupan makanan yang mengandung lemak tinggi,” tambahnya.

  4. Hindari Penggunaan Obat atau Suplemen Sembarangan
    Penggunaan obat atau suplemen yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau obat-obatan.

  5. Aktif Bergerak dan Menjaga Berat Badan Ideal
    Olahraga teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan aliran darah, yang berkontribusi pada kesehatan ginjal.

  6. Cek Kesehatan Rutin
    Dr Rifda menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin, terutama jika ada riwayat keluarga dengan penyakit ginjal. “Pemeriksaan dini akan membantu mendeteksi masalah ginjal lebih awal sebelum berkembang menjadi masalah serius,” katanya.

Kesimpulan

Ginjal adalah organ vital yang berperan dalam menyaring limbah tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan ginjal sejak usia muda sangat penting untuk mencegah masalah jangka panjang.

Diet tinggi protein, terutama yang tidak diimbangi dengan hidrasi yang cukup, dapat memperberat kerja ginjal dan berisiko menyebabkan kerusakan ginjal.

Dengan menjaga pola makan yang seimbang, menghindari suplemen sembarangan, dan tetap aktif bergerak, remaja dan dewasa muda dapat memastikan ginjal mereka tetap sehat dan berfungsi optimal.

Penulis: Kiki Widyasari Hastowo