kematangan

Tingkat Kematangan dan Pengolahan Daging Faktor Penting dalam Menjaga Kesehatan

fk.umsida.ac.id – Tahun 2025 yang menandai semakin tingginya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, termasuk konsumsi kematangan daging yang tepat. Tapi, sudah pada tahu pentingnya kematangan daging?

Konsumsi daging sapi dan kambing sering kali menjadi pilihan favorit dalam berbagai hidangan, terutama di momen spesial seperti perayaan hari raya atau acara keluarga. Namun tidak semua jenis daging dan cara pengolahannya aman dan sehat untuk tubuh.

Menurut dr Erlina Krisdianita Novitasari M Biomed, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam konsumsi daging agar tetap sehat dan tidak membahayakan tubuh.

Pemilihan Daging yang Tepat untuk Kesehatan

kematangan

ilustrasi: pexels

Menurut dr Erlina, pemilihan jenis daging yang tepat menjadi hal pertama yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa daging yang dikonsumsi sehat.

“Pilihlah daging yang minim lemak, seperti sirloin atau tenderloin untuk daging sapi dan paha untuk daging kambing. Daging-daging tersebut mengandung lebih sedikit lemak dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, yang akan lebih baik dikonsumsi dalam jangka panjang,” ujarnya.

Selain itu, dr Erlina juga menekankan pentingnya memilih daging yang segar. Daging segar memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan daging yang telah disimpan dalam waktu lama.

“Daging yang tidak segar atau sudah terlalu lama disimpan dapat menurunkan kualitas dan kesehatannya, sehingga lebih berisiko menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi,” tambahnya.

Tingkat Kematangan Daging dan Pengaruhnya pada Kesehatan

kematangan

ilustrasi: pexels

Selain pemilihan daging yang tepat, tingkat kematangan daging juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Kematangan daging mempengaruhi bagaimana tubuh kita dapat mencerna dan menyerap nutrisinya.

“Daging yang terlalu matang, terutama yang dimasak dengan cara digoreng atau dibakar terlalu lama, dapat mengandung senyawa berbahaya seperti akrilamida dan heterosiklik amina (HCA), yang berpotensi meningkatkan risiko kanker,” jelas dosen anatomi tersebut.

Penting untuk memperhatikan cara memasak yang sehat, seperti memanggang, merebus, atau menumis daging dengan sedikit minyak.

“Jika daging diproses dengan cara yang lebih sehat, seperti dipanggang atau dikukus, kandungan lemak jenuhnya lebih rendah, dan nilai gizinya tetap terjaga,” ujar beliau.

Pengolahan dengan minyak yang berlebihan, terutama minyak goreng yang dipanaskan pada suhu tinggi, dapat mengubah struktur lemak dalam daging, yang akhirnya dapat menyebabkan penumpukan lemak jahat dalam tubuh.

Cara Pengolahan yang Lebih Sehat

Dr Erlina menyarankan untuk mengolah daging dengan cara yang lebih sehat, seperti menumis dengan sedikit minyak, memanggang, atau mengukus. Cara-cara ini memungkinkan daging tetap matang dengan baik tanpa menambah lemak berlebih yang dapat membahayakan kesehatan.

“Menggunakan sedikit minyak saat memasak atau memanggang daging adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatannya. Hal ini dapat mengurangi risiko konsumsi lemak jenuh yang berlebih yang bisa memengaruhi kesehatan jantung,” tegasnya.

Penting juga untuk memperhatikan bagaimana daging diproses setelah dibeli. Penyimpanan yang baik, seperti meletakkan daging dalam suhu yang tepat atau segera mengolahnya, dapat membantu menjaga kualitas daging.

“Jangan menunda untuk mengolah daging terlalu lama, karena semakin lama daging disimpan, semakin berisiko mengalami penurunan kualitas, baik dari sisi rasa maupun kandungan nutrisinya,” ujar dokter, dosen, sekaligus sekertaris program studi kedokteran tersebut.

Seberapa Banyak Daging yang Boleh Dikonsumsi?

Meskipun daging sapi dan kambing bisa menjadi sumber protein yang baik, dr Erlina mengingatkan untuk tidak mengonsumsi daging terlalu banyak.

“Daging yang sehat dan aman dikonsumsi sebaiknya dimakan dalam jumlah yang wajar. Sebagai pedoman umum, konsumsi daging bisa dilakukan dua hari sekali, terutama jika daging yang dikonsumsi sudah dipilih dengan benar dan diolah dengan cara yang sehat,” katanya.

Jika daging dikonsumsi secara berlebihan, terutama jika tidak diproses dengan cara yang sehat, maka akan berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh dan berisiko memicu penyakit jantung koroner serta masalah ginjal dalam jangka panjang.

Pentingnya Pendidikan Gizi di Masyarakat

Sebagai penutup, dr Erlina juga menyoroti pentingnya pendidikan gizi bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya cara memilih dan mengolah daging dengan benar.

“Pendidikan tentang pola makan yang sehat dan cara pengolahan makanan yang tepat sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang bisa timbul akibat konsumsi makanan yang tidak sehat,” tambah dr Erlina.

Mengajarkan masyarakat untuk memilih daging yang lebih sehat, mengolahnya dengan cara yang benar, dan mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar akan sangat membantu dalam mencegah berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi daging.

Penulis: Kiki Widyasari Hastowo