fk.umsida.ac.id – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK Umsida) telah menyatakan komitmennya untuk berkolaborasi dengan berbagai sektor guna mendukung upaya pengurangan kasus tuberkulosis (TB) di Kabupaten Sidoarjo dan Indonesia secara keseluruhan.
Lihat juga: Tuberkulosis : Ancaman Kesehatan Global yang Masih Mengintai
Hal ini disampaikan oleh Dr. dr. Ronny Sutanto, SpOT (K) Dekan FK UMSIDA, yang menegaskan bahwa fakultas yang dipimpinnya siap bekerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga kesehatan, dunia pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia bebas tuberkulosis pada tahun 2030.
Komitmen FK UMSIDA dalam Pengurangan Tuberkulosis
Forum koordinasi lintas sektor yang telah dilaksanakan sebelumnya menjadi langkah awal bagi FK Umsida untuk semakin memperkuat peran aktif dalam penanggulangan tuberkulosis. Seiring dengan adanya target eliminasi TB pada 2030 FK Umsida bertekad untuk menjadi bagian integral dari solusi pengurangan angka kasus TB.
Menurut Dr. Ronny Sutanto masalah TB di Indonesia terutama di Sidoarjo, membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan semua pihak.
“Kami di FK UMSIDA siap berkolaborasi dengan seluruh sektor yang terlibat dalam penanggulangan TB. Kami tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada edukasi, pencegahan, dan deteksi dini untuk mengurangi penyebaran TB,” ujar Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Umsida.
Kolaborasi untuk Sukses Penanggulangan Tuberkulosis di Sidoarjo
Sekitar Umsida sendiri masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kasus tuberkulosis, dengan temuan kasus yang melebihi estimasi yang ada.
Hal ini menandakan bahwa meskipun ada upaya signifikan dalam deteksi dan pengobatan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. FK Umsida sebagai lembaga pendidikan yang memiliki program studi kedokteran, sangat strategis dalam mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga medis serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini TB.
Dr. Ronny Sutanto menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mempercepat pencapaian target eliminasi TB pada 2030.
“Kami akan terbuka untuk setiap bentuk kolaborasi yang mendukung penanggulangan TB, baik itu dengan pemerintah, lembaga kesehatan, perusahaan, maupun organisasi masyarakat. Semua pihak harus terlibat untuk mencapai tujuan besar ini,” lanjutnya.
Meningkatkan Kesadaran dan Edukasi Tuberkulosis di Sidoarjo
Salah satu fokus utama FK Umsida adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan TB, serta bagaimana cara mendeteksi gejala awal penyakit ini. Dr. Ronny juga menjelaskan bahwa fakultas kedokteran memiliki peran penting dalam mencetak dokter yang tidak hanya kompeten dalam hal pengobatan, tetapi juga memiliki kemampuan dalam melakukan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
“Pendidikan yang kami berikan tidak hanya tentang ilmu kedokteran, tetapi juga bagaimana cara mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dengan kesehatan mereka, khususnya dalam hal pencegahan TB,” ujar Dr. Ronny Sutanto.
Melalui pengabdian masyarakat dan program-program edukasi, FK UMSIDA berkomitmen untuk membantu masyarakat memahami pentingnya pemeriksaan rutin dan pengobatan TB yang tepat.
Dukungan Lintas Sektor dalam Penanggulangan Tuberkulosis di Sidoarjo
Penanggulangan TB bukanlah tanggung jawab satu pihak saja. Kolaborasi antara berbagai sektor, seperti pemerintah, organisasi swasta, rumah sakit, lembaga pendidikan, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai eliminasi TB di Indonesia.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara semua elemen ini diharapkan tidak hanya angka kasus TB yang bisa ditekan, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan.
Dr. Ronny Sutanto menambahkan, “Kami di FK UMSIDA sangat mendukung inisiatif-inisiatif yang diambil oleh berbagai sektor dalam rangka memerangi TB. Terbuka bagi setiap kolaborasi positif, kami percaya bahwa kebersamaan dalam mengatasi masalah ini akan mempercepat tercapainya tujuan nasional yaitu Indonesia bebas TB pada 2030.”
Peran FK UMSIDA dalam Program Pemerintah
Sebagai bagian dari universitas yang memiliki visi untuk menghasilkan dokter yang profesional dan inovatif. FK Umsida akan terus mengintegrasikan isu-isu kesehatan, termasuk TB ke dalam kurikulum pendidikan dan program pengabdian masyarakat.
Dengan pendekatan yang berbasis pada penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan, FK Umsida juga berupaya menciptakan solusi inovatif dalam pencegahan dan penanganan TB.
“Sebagai lembaga pendidikan kami tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga pada penerapan ilmu yang dapat langsung bermanfaat bagi masyarakat. Kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa pendidikan kesehatan yang kami berikan dapat mengurangi angka kejadian TB di masyarakat,” jelas Dr. Ronny Sutanto.
Menyongsong Masa Depan Bebas TB
Melalui kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama, FK Umsida yakin bahwa penanggulangan TB di Sidoarjo dan Indonesia dapat tercapai dengan sukses. Dengan semangat kerja sama antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat, eliminasi TB pada 2030 bukan lagi sekadar target, tetapi menjadi kenyataan yang dapat diwujudkan.
Dr. Ronny Sutanto menutup diskusi dengan mengatakan, “Kami siap bergerak bersama untuk mewujudkan Indonesia bebas TB pada 2030. Kolaborasi ini harus terus kita jaga dan tingkatkan agar kita bisa mengatasi tantangan besar ini bersama-sama.”
Penulis: Kiki Widyasari Hastowo